Popular Post

Archive for April 2013

LAPORAN UJI URINE

By : Unknown

TUGAS 4 PORTOFOLIO
XI IPA R1

Soal 1 :
Prosedur Eksperimen Uji Urine

A.    Tujuan : Mengetahui pH urin, kadar klorida, kadar glokosa, dan kadar protein urin
      Membuktikan kandungan urea dalam urin.


B.     Dasar Teori

           Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml.(Sumber: 2008. Sistem Ekskresi Manusia.http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/ ) 
       Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:



HATI
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.


Dari beberapa organel ekskresi, salah satu organ yang mengekskresikan urin, yaitu berupa ginjal. Dalam Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.

Ginjal
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang





silahkan liat video Sistem Ekskresi Manusia (Ginjal)

 

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

KELAINAN PADA GINJAL

kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.

Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.

Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Sumber: (livelihoodinpuremonth.blogspot.com/2009/04/biology/-urin-manusia.html).

Gangguan pada sistem ekskresi
 a.Albuminuria yaitu terdapat albumin dan protein di dalam urine suatu gejala kerusakan alat filtrasi dalam ginjal.
b.Diabetes melitus (kencing manis) yaitu adanya gula dalam urine hal ini disebabkan kekurangan hormon insulin.
c.Diabetes insipidus yaitu jumlah urine menjadi berlipat ganda karena gangguan hormon Antidiuretika (ADH)

Zat-zat buangan yang mengandung nitrogen
Metabolisme senyawa protein akan menghasilkan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen. Pencernaam protein aan menghasilkan asam amino, kemudian dapat diuraikan lagi menjadi NH4OH dan NH3. NH3 yang dihasilkan tersebut bersifat racun terhadap tubuh yang harus dibuang. Amoniak dalam sel diikat oleh ornitrin dan CO2menjadi sitrulin. Sitrulin masuk aliran darah kemudian ke hati. Di hati oleh enzim arginasa, arginin diuraikan menjadi ornitrin dan urea. Urea keluar dari hati mlalui darah yang kemudian akan disaring di glomerulus ginjal yang akhirnya keluar bersama urine. Kadar urea dalam urine tergantung jumlah protein asam amino yang dimakan bila protein tinggi, kadar urea dalam urine juga tinggi. ( Sumber: marwan. 2010. System ekskresi. (http://www.docstoc.com/docs/24595331/Laporan-Faktikum-Fiswan ).

C.     Alat Dan Bahan
1. Kaca objek
2. Bunsen
3. Pipet Tetes
4. Tabung Reaksi
5. Sampel Urin
6.Sample Urine
7. Larutan. Benedict
8. Asam Nitrat Pekat
9. Lart. AgNO3 10%
10. Lart. Hipobromida
11. Asam Oksalat


D.    Cara Kerja

1.      Untuk mengetahui adanya Glukosa dalam urine,  Benedict 5ml Didihkan. Setelah itu Hasil Pendidihan ditambahkan 8 teteh Urine. Amati perubahan warna.

2.      Untuk mengetahui Albumin pada Urine, 3ml asam nitrit ditambahkan urine,amati hasilnya.

3.      Untuk Mengetahui adanya Klorida dalm Urine, 5 ml Urine ditambahka Larutan AgNO3, Amati hasilnya.

4. Untuk Mengetahui Adanya Amonia dalam Urine, 1ml Urin didihkan, Lalu veri Penagas Air. Amati Hasilnya

Untuk Melihat Prosedur kerja, liat video Uji Urine 



E.    Hasil Pengamatan




F.     Kesimpulan
Urine pada umumnya mengandung :
a.       Air, kurang lebih 95 %
b.      Urea, asam ureat, dan ammonia.
c.       Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
d.      Garam-garam mineral
e.      Beberapa zat yang bersifat  racun.

Namun ketika glukosa dan protein ditemukan pada urine seseorang, kemungkinan orang tersebut mengidap penyakit Gagal ginjal, penyakit ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal atau penyakit Glomerulonefritis, penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga filtrasi darah terganggu.




Soal 2 :
Teknologi membantu Kelainan Pada
Sistem Ekresi

1. Hemodialisis - Teknologi untuk Gagal Ginjal

Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal.


Tujuan : mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal.

Prinsip : darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel → ginjal artifisial → transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding, molekul besar (protein) tidak.

Mekanisme transport solute :

a. Difusi : – kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran: temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.

b. Ultrafiltrasi : air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah, membawa bahan terlarut.




2. Radioterapi - Teknologi untuk Kanker Paru Paru

Radioterapi adalah sebuah teknik terapi bagi
para penderita kanker yang cukup populer. Radioterapi telah mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama kali diperkenalkan sampai saat ini.

Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:

• Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.

• Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar

• Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup penderita lebih nyaman.




3. Scanning Laser Hair Removal System - Teknologi untuk Kulit Kepala Bermasalah

Laser hair removal bekerja dengan mengirimkan sinar laser ke folikel rambut dengan energi yang cukup untuk menghancurkan akar, tanpa mempengaruhi daerah sekitarnya. Bekerja pada kulit kepala yang bermasalah. Dapat digunakan dengan mudah, nyaman dan tanpa rasa sakit. Alat ini me
mperlakukan rambut yang tidak diinginkan dalam privasi rumah Anda sendiri dan pada waktuyang sesuai dengan Anda.


- Copyright © Kelompok 5 biologi - XI IPA R-SBI 1 - Powered by Blogger - Designed by Kelompok 5 Biologi -