- Back to Home »
- Mentruasi Wanita dan KB sistem Kalender
Posted by : Unknown
Minggu, 26 Mei 2013
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan
fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh
hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting
dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan
antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi
pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya
mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28
hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30
hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi
juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah
keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang
hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya
dengan rata-rata 35mL per harinya.
Biasnya, darah haid mula-mula keluar berwarna hitam,
kemudian berubah kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian
kuning dan akhirnya keruh (yakni antara putih dan hitam), hingga akhirnya putih
bersih tanda selesainya haid. Namun tiap wanita biasanya memiliki siklus warna
darah yang berbeda satu sama lain.
Untuk menampung darah haid, wanita yang menstruasi harus
memakai pembalut, baik pembalut tradisional misal kain ataupun pembalut modern
yang sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada pembalut yang terbuat dari
herbal, sehingga nyaman dipakai, ada juga pembalut yang di desain dengan ukuran
panjang 29 hingga 35 cm untuk dipakai saat tidur atau bagi mereka yang darah
haidnya keluar dengan deras. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari
untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan
lainnya.
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
1. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh.
Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap
terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase pra-ovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium
yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara
bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus
menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut
beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila
wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan
terjadi kehamilan.
Menentukan masa subur
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat
dengan beberapa cara:
Perubahan Periode
Menstruasi
Perubahan Lendir
Servik
Perubahan Suhu
Basal Tubuh
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi.
Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium
menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak
terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi
fase menstruasi kembali.
Tanda dan gejala
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat
terjadi pada saat masa menstruasi:
Perut terasa
mulas, mual dan panas.
Terasa nyeri saat
buang air kecil.
Tubuh tidak fit.
Demam.
Sakit kepala dan
pusing.
Keputihan.
Radang pada vagina.
Gatal-gatal pada
kulit.
Emosi meningkat.
Nyeri dan bengkak
pada payudara.
Bau badan tidak
sedap.
Suara kurang
menarik.
Muncul Jerawat di
wajah
Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi
seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang
sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut
dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri
saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
1. Perbanyak asupan
cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya
semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah
ke daerah panggul.
2. Membuat ramuan
jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu
minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
3. Tempatkan handuk
hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk
menghilangkan nyeri sementara waktu.
4. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
5. Meminum teh
beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
6. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.
Kelainan menstruasi
Menstruasi yang
menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya
kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit.
Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua
ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan
reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan
rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti
adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa
sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang
panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.
Menstruasi yang
sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat
menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin
mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami
menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung
lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang
menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar
merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia,
jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak
berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan
kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari
dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau
anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk
hamil.
Menstruasi tidak
teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk
normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami
menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause).
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur,
yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk
mendapatkan bayi.
Tidak mengalami
menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan,
kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia
mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum
dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek
samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan
yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak
berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia
akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang
ketat.
Osteoporosis
Penyakit tulang keropos atau biasa dikenal dengan
osteoporosis memang banyak dialami orang lanjut usia. Tetapi, penyakit yang
tergolong "silent disease" ini sebenarnya juga menyerang kaum muda.
Dan banyak orang tak sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
ini, khususnya dari para kaum muda, karena sebagian besar dari mereka masih
menganggap osteoporosis adalah penyakit orang tua. Osteoporosis bisa menyerang
orang yang masih berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi
Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah
osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh
mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause.
Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat
drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat
dibandingkan dengan proses pembentukannya.
Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di
beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang
remaja. Kemungkinan resiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid
pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses
penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi
sebuah pertanda yang sangat penting.
Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau
menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai resiko terserang
osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi
salah satu tanda kemungkinan resiko terjadi pengeroposan tulang.
KB (KELUARGA BERENCANA)
KB (KELUARGA BERENCANA)
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu
bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus
- Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
- Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
- Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Metode kb
kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau
hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
KB kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan
memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam
setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup
sel telur rata-rata.
Metode ini
efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender
setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Berbeda
dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan
dan karena itu banyak yang lebih menyukainya. Sebelum menggunakan metode ini,
tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur
pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus
menstruasi.
Prinsip kerja
metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus
haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi
beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel
telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi
suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum
ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan
medik yang jelas tentang cara ini.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita
sehat ada tiga tahapan:
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum
ovulasi).
2. Fertility phase (masa subur).
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur
setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus
menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap
siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian
hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan
pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu
cara atau metode kontrasepsi alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat
dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan
sanggama pada masa subur.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami
istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak
sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini
cara mengetahui dan menghitung masa subur :
1) Bila siklus haid teratur (28 hari) :
a. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam
siklus haid
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari.
Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada
tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa
subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada
tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin
bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak
mengeluarkan sperma didalam).
2) Bila siklus haid tidak teratur :
a. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan
(6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini
hingga hari pertama haid berikutnya, catat panjang pendeknya.
b. Masukan dalam rumus; jumlah hari terpendek dalam 6 kali
siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
c. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.
Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus
terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai
haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa
suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa
ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai
kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi
dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang
berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan
alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain
tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena
metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa
berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti
sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah
bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak
efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan
hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3
hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan
ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan
masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus
menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi
dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari
berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak
subur menjadi tidak tepat.
Cara Menghitung Masa Subur:
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah kehamilan akibat
hubungan rutin suami istri. Mulai dari memasang alat kontrasepsi, minum pil KB,
sterilisasi pria (vasektomi), sterilisasi wanita (tubektomi), hingga cara
tradisional sistem kalender. Cara kalender bisa meleset karena tingkat
ketepatannya hanya 60% sampai 70%.
Rumus Menghitung Masa Subur Wanita / Perempuan Sistem
Kelender :
Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13
Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka
tanggal masa subur adalah tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa
prasubur akhir tanggal 26.
Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus
haid terakhir untuk menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada
siklus terpendek dan terpanjang dari catatan yang telah dibuat.
Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika
masa subur istri tanpa alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat
mencegah kehamilan. Pelajari dengan baik sebelum menentukan metode pencegah
kehamilan yang tepat dengan ahli kadungan seperti dokter dan bidan.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat
digunakan pada wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk
juga mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.
Keuntungan KB
kalender
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara
alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli
alat kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh
lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti
halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom
misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan
untuk ketat berpantang selama masa subur.
Kerugian KB kalender
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila
tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa
subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa
suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati
hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam
sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa
menanti dan melakukan hubungan pada waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat
dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum
hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid
yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat
diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid
teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada
saat semestinya.
Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar
menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai
daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi.
Efektivitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih
tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan
berkisar antara 6 – 42. Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan
dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami
istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah
sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus
menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan
bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan
kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan
dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah
14 per 100 wanita per tahun.